MERAWAT MURAI BATU
Memelihara murai batu memang mempunyai seni tersendiri. Selain suaranya yang merdu dan mampu menirukan suara burung lain atau yang di kenal dengan suara master, burung ini juga mempunyai ekor yang panjang. Dari kejauhan, burung ini akan terlihat sangat elok, apalagi sambil berkicau dengan mengibas-ngibaskan ekornya naik dan turun.
Perawatan murai batu sebenarnya sangat mudah. Asalkan jika murai batu tersebut di dapat dari hasil penangkaran dan bukan tangkapan dari alam. Murai batu yang di dapat dari tangkaran akan lebih mudah beradaptasi dan tidak mudah stres jika di bandingkan dengan murai batu tangkapan hutan. Di samping itu, burung murai batu hasil penangkaran akan lebih mudah di master dengan suara burung lain seperti kenari, cililin, lovebird, cucak jenggot hingga suara-suara lain seperti jangkrik, belalang dan lain-lain yang menjadikan suaranya lebih menonjol.
Video Merawat Anakan Murai Batu:
Agar lebih mudah, sebaiknya kita membeli anakan yang sudah berusia dua bulan ke atas. Mengapa? Karena di usia-usia itu burung murai batu sudah cukup kuat dan terutama sudah bisa makan sendiri. Sangat berbeda di usia-usai awal yang harus di loloh sang indukannya seperti video di bawah ini.
Jika murai batu masih berusia sangat dini, yang merawat hingga bisa cukup besar adalah sang indukan seperti saat menghangatkan anakan murai batu seperti video di bawah ini:
0 komentar:
Posting Komentar