Masa depan

Waktu terasa sangat cepat ya? Mungkin yang sekarang sudah berumur 20 tahun masih ingat bagaimana masa-masa kecil kita yang seakan baru kemarin. Bagaimana kita dulu minum dari susu Ibu kita dan juga kita yang tidak mau tidur kalau tidak ada ayah atau ibu kita yang menepuk-nepuk kita.
Yang sekarang mungkin sudah berumur 30 tahunan, pun juga demikian. Seakan baru kemarin kita menikah, anak pertama kita lahir dan sekarang anak-anak kita sudah dewasa dan menikah. Orang yang dulu kita lihat masih bayipun, sekarang sudah mempunyai keluarga dan anak-anak.

Saya pun merasakan demikian. Paling tidak untuk beberapa saat kita pun ingat, masa-masa yang lalu. Mungkin juga tidak setiap hari kita mengingatnya. Yang mengingatkan kita, apa sih sebenarnya tujuan dari hidup kita? Kalau kita masih kecil, mungkin kita mempunyai mimpi untuk menjadi dokter, insinyur bahkan mungkin juga presiden. Keinginan tentang masa depan kita nantinya. Masa depan yang cerah yang ada di benak kita saat itu.

Dan sekarang, paling tidak ada satu yang bisa kita ambil pelajaran. Bahwa kita sudah berada di masa depan yang dulu pernah kita bayangkan. Sekarang kita berada di masa yang kita cita-citakan. Entah itu sesuai atau tidak. Yang jelas, masa depan yang dulu kita cita-citakan itu, sudah kita alami. Sudah kita rasakan dan lakukan.

Lalu, yang bias kita jadikan evaluasi, bagaimana kita melalui jalan menuju masa depan kita tersebut? Apakah kita sudah menjalankan usaha dan doa secara maksimal? Ataukah hanya setengah-setengah? Ataukah kita mendapatkan semua itu dengan keberuntungan? Anda sendiri yang tahu..

Membicarakan masa depan mungkin tiada habisnya. Klo dulu kita kecil kita ingin mempunyai pekerjaan yang layak, eh, sekarang kita mungkin mempunyai harapan yang lain lagi di masa depan.

Waktu bergulir sangat cepat. Mempergunakan waktu sebaik mungkin adalah keharusan. Mempunyai harapan akan masa depan tanpa perjuangan dan doa seakan menjadi kemustahilan. Atau, mungkin kita mengandalkan keberuntungan.

Bagaimana dengan Anda?