Advertise Here:

Advertise Here:

Itu pertanyaan yang ada di benak saya selama dalam perjalanan ke dokter kandungan. Bukan apa-apa, hujan deras mengguyur sejak berangkat hingga pulang. Jas hujan pun seakan tidak mampu melindungi kami dari basah-basahan. Jarak pandang pun paling cuma 10 meter an.Dalam hati juga akhirnya bertanya-tanya tentang itu. Emang harus periksa ke dokter ya?

Profesi dokter memang sekarang terbilang sangat prestise. Paling tidak buat teman Saya yang bingung memilih jurusan perguruan tinggi. Maklum, dia tidak lulus SNPTN. Dan akhirnya, perguruan tinggi swastapun mau dia lakoni. Padahal kita sama-sama tahu kalau biaya sekolah di PTS kan kebanyakan lebih mahal dari PTN. Terlebih, jurusan kedokteran. Tul,gak?

Katanya, dengan jadi dokter jalan untuk menuju sukses lebih besar daripada jenis pekerjaan lainnya. Lha?? Sambil bengong juga dengernya. Tapi karena mungkin ingin menghargainya, saya hanya berkata bahwa semua pekerjaan bisa sama saja. Apapun itu. Tergantung juga parameter kesuksesan itu di Lihat dari mana. Materi, sosial, kebahagiaan de el el... Kan banyak parameter. Dan itu tiap orang berbeda-beda. Antara jenis manusia satu dengan yang lain.

Kalau ukuran kesuksesan itu dari materi, mungkin ada benarnya. Karena setelah istri periksa di doker, biaya yang di kenakan cukup besar. Berapa? 100 ribu. Lumayan ya. Untuk USG dan jasa periksanya. Padahal itu cuma sekitar 10 menitan lah. Belum lagi pasien yang lain yang sedang antri di situ. Yang jelas, cukup banyak pasien untuk dua jam praktek.

Apalagi, ini mungkin memang bisa jadi peluang bisnis yang bagus. Toh, banyak masyarakat yang kurang puas dengan fasilitas yang di berikan pemerintah seperti puskesmas dan lain-lain. Yang akhirnya lari ke tempat lain seperti ini. Mungkin Anda juga tidak begitu percaya kan?

Tapi kalau ukurannya keikhlasan mungkin juga sudah beda lagi. Jika para dokter itu ikhlas dalam pekerjaannya, pasti banyak juga pahalanya. Tul, gak?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top